Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penetapan RPP Tembakau Sengaja Ditunda-tunda?

Kompas.com - 08/02/2012, 14:14 WIB
Ichwan Susanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari setahun ini, tidak satupun Peraturan Pemerintah yang keluar, khususnya yang mengatur tentang tembakau.

Undang-undang Nomor 36/2009 tentang Kesehatan, mengamanatkan agar dalam jangka waktu satu tahun peraturan pemerintah yang merupakan pelaksanaan undang-undang tersebut dikeluarkan.

Dalam konferensi pers Tobacco Control Support Centre Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (TCSC-IAKMI), Rabu (8/2/12) di Jakarta, terungkap kekecewaan kepada Presiden karena gagal mematuhi konstitusi.

"Tidak ada alasan lagi Pemerintah untuk tidak menerbitkan PP Tembakau," ucap Konsultan TCSC IAKMI, Widyastuti Soerojo.

Dijelaskan, proses dalam penyusunan RPP Tembakau telah melalui semua tahapan prosedur. Dari sisi dasar, RPP Tembakau telah mendasarkan pada UU HAM 39/1999, UU Cukai 39/2007, dan UU Konsumen 8/1999.

Ia menilai berlarut-larutnya penerbitan PP Tembakau ini, merupakan pelecehan wibawa Pemerintah akan kepastian konstitusi di Indonesia.

Widyastuti menjelaskan, terkait RPP Tembakau pada 20 Juni 2011 telah selesai dibahas Kementerian Kesehatan, lalu dikirim ke Kementerian Hukum Dan HAM untuk diharmonisasi.

Pada Juni-September 2011 terdapat interupsi proses harmonisasi dengan penjadwalan rapat terbatas kabinet. Tanggal 27 September 2011 Menteri Kesehatan mengirim surat ke Kabinet, tetapi tidak ada reaksi.

Pada September 2011-Januari 2012 terjadi interupsi menuju rapat terbatas, dengan adanya keputusan perlu pertemuan bidang Ekuin dan Kesra.

"Lazim atau tidak adanya interupsi dalam proses Harmonisasi? Timbul pertanyaan apa ada kaitan upaya penundaan ini dengan peluang (memberi kesempatan) demo?" ucap Widyastuti, yang juga akademisi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Spend Smart
Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Whats New
Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Whats New
Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Whats New
Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Whats New
Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Whats New
Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Whats New
Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Work Smart
Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Whats New
Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Whats New
AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

Whats New
[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com